7 Masalah Kesehatan Akibat Kurang Makan Lemak

Kita mungkin pernah atau sering mendengar bahwa makanan yang tinggi lemak berbahaya bagi kesehatan. Ini karena mengonsumsi banyak lemak dianggap akan meningkatkan kadar lemak dalam darah maupun tubuh, padahal kenyataannya tidak demikian. Berbagai nutrisi seperti mineral dan vitamin yang dikonsumsi dapat terakumulasi dalam tubuh, namun tidak demikian dengan konsumsi lemak.
Dalam laporan terbaru oleh Dietary Guidelines Advisory Committee pada tahun 2015, dinyatakan bahwa lemak atau kolesterol bukanlah nutrisi yang memerlukan batasan asupan tertentu. Hal ini dikarenakan, ternyata, tidak ada bukti yang kuat antara hubungan asupan lemak dengan serum kolesterol darah. Hasil review penelitian eksperimental pada tahun 2015 juga menunjukan bahwa konsumsi lemak bukanlah penyebab tingginya kolesterol maupun terjadinya penyakit jantung.  
Rendahnya konsumsi lemak bukanlah hal yang baik, pada umumnya orang dewasa memerlukan konsumsi lemak sebesar 20% dari konsumsi harian. Konsumsi lemak yang terlalu rendah juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan asupan. Berikut beberapa masalah kesehatan yang dapat disebabkan konsumsi lemak terlalu rendah.

1. Gangguan penyerapan vitamin

Kelompok vitamin larut lemak yang terdiri dari vitamin A, D, E, dan K adalah vitamin yang membutuhkan lemak untuk diserap oleh tubuh. Saat kita mengkonsumsi makanan, vitamin tersebut akan larut bersama lemak sebelum diserap oleh tubuh, namun jika lemak yang dikonsumsi terlalu sedikit maka akan menyebabkan vitamin larut lemak tidak diserap dengan sempurna dan akhirnya terbuang percuma. Akibatnya, jika terjadi terus menerus akan menyebabkan tubuh mengalami defisiensi vitamin.

2. Meningkatkan risiko kanker usus, payudara, dan prostat

Asam lemak esensial adalah komponen yang dibutuhkan oleh tubuh dan terdapat dalam lemak makanan. Salah satu bentuk asam lemak esensial adalah omega 3s yang diketahui dapat mencegah pertumbuhan sel kanker di usus, payudara, dan prostat. Maka, kekurangan omega 3 s akan dapat meningkatkan risiko dan mempercepat pertumbuhan sel kanker.

3. Rendahnya hormon testosteron

Salah satu penelitian oleh Wang menunjukan penurunan kadar hormon sebesar 12% testosteron pada laki-laki yang mengurangi konsumsi lemak selama 8 minggu. Hormon testosteron dan hormon lainnya diproduksi dari kolesterol yang berasal dari lemak makanan. Rendahnya hormon testosteron akan berdampak pada pengurangan massa otot, depresi, osteoporosis, dan berkurangnya libido.

4. Gangguan reproduksi pada perempuan

Kekurangan konsumsi lemak menyebabkan masalah yang lebih serius pada perempuan akibat gangguan keseimbangan hormon reproduksi. Jika tubuh kekurangan asupan lemak karena asupan makanan yang terlalu sedikit, ini akan dapat menyebabkan siklus menstruasi terganggu atau bahkan terhenti.  Bahkan perempuan yang memiliki berat badan dan proporsi lemak tubuh yang kurang akan menyebabkan kesulitan untuk mengalami kehamilan. Dampak lainnya adalah jika siklus menstruasi berhenti karena lemak tidak mencukupi, ini bisa menyebabkan gejala seperti menopause atau premature ovary failure.

5. Kelaparan

Konsumsi lemak yang memenuhi kebutuhan tubuh akan memberikan rasa kenyang dan bertahan lebih lama, terutama jika kita memakan makanan makanan olahan dengan label “rendah lemak”. Namun perlu diketahui bahwa makanan olahan mengandung gula tambahan atau bahan pemanis lainnya.  Efek dari kelaparan adalah kita cenderung menghabiskan makanan lainnya atau memakan camilan sehingga secara langsung kita malah memakan lebih banyak makanan.  Dampak secara tidak langsung adalah kegemukan karena  konsumsi gula yang lebih banyak.

6. Kadar kolesterol meningkat

Saat konsumsi lemak menurun begitu juga produksi kadar HDL oleh asam lemak esensial dalam tubuh. HDL atau yang dikenal dengan kadar kolesterol baik berfungsi mentransport lemak jahat atau LDL ke liver untuk disekresi. Jika HDL lebih sedikit dibandingkan LDL, maka kadar LDL dalam darah akan menjadi lebih banyak. Kondisi inilah yang dapat memicu penyakit jantung.

7. Gangguan kesehatan mental

Lemak dalam makanan memiliki beberapa komponen yang membantu dalam kesehatan otak. Jika seseorang mengonsumsi lemak terlalu rendah, kemungkinan tubuh mengalami kekurangan omega 3s dan omega 6s. Keduanya berperan dalam berbagai produksi hormon dan cairan kimia otak serta berperan dalam mengatur mood dan perilaku. Akibat dari kekurangan asam lemak tersebut adalah gejala bipolar, gangguan makan, dan kekurangan kemampuan untuk berkonsentrasi.

Komentar

Postingan Populer